Vasodilator
Pendahuluan
Vasodilator dari bahasa latin (vas =pembuluh,
dilatatio=memperlebar) adalah zat-zat yang berkhasiat melarkan pembuluh secara
langsung. Zat-zat dengan khasiat vasodilatasi tak langsung tidak termasuk dalam
definisi ini misalnya obat hepertensi.
Arteroslerosis adalah gangguan arteti yang paling sering
terjadi dalam pembuluh arteti menyempit dan hilang kelenturannya. Penyempitan
ini menimbulkan iskemia, yaitu keadaan kekurangan darah dalam jaringan yang
dapa:
1.jantung, terjadi agina
pectoris
2.Otak, tejadi kemunduran
intelegensia atau dementia. Gejala ini menyertai proses menua dan mengingkatan
antara usia 65-80 tahun, lebih dari 50% adalah penyakit Alzheimer. Juga
ditemukan insufisiensi cerebral dengan gejal lemah ingatan jangka pendek, vertigo,
kuping berdengung (tinitus), jari-jari dingin dan depresi, penyakit ini mirip
dengan gejala penyakit Alzheimer, yaitu apatis, hilang inisiatif, konsentrasi
lemah, kelambatan berpikir dan bergerak yang tidak dapat disembuhkan.
3.otot, terhalangnya
sirkulasi darah dan hiposia otot tungkai, akibat atenose arteriole setempat
menimbulkan penyakit:
a)Claudicatio intermittens
(CL), gejalanya jalan pincang secara berkala disertai nyeri, kejang otot pada
pangkal paha, betis atau kaki, umumnya pada lansia di atas 50 tahun.
b)Penyakit burger,
gejalanya sam dengan Cl, penyebabnya radang kronis pada arteti disertai
pembentukan trumbos.
c)Aindroma raynaurd,
gejalanya berupa jari tangan atau kaki menjadi biru, karena serangan kejang
pembuluh darah, penyeb udara dingin atau emosi.
Penggolongan vasodilator
1.X- bloker : bekerja
dengan berjalan merintangi reseptor alfha-blokers sehingga memperlemah daya
vasokonstriksi noradrenalin terhadap arteriol, contoh prazosin, buflomedil,
kodergokrin.
2.B-adrenergika : bekerja
dengan jalan menstimulasi reseptor beta-adrenergika di artetio dengan efek
vasodilator di bronkhia dan otot, contoh : isoxuprin
3.Antagonis calsium :
bakeja dengan jalan memblokir calsium di sel otot jantung dan otot polos
pembuluh sehingga menghindari kontrak efek vasodilatasi di arteriol, contoh:
nipedipine, nimodipin, bensiklan, flunarizin, sinarizin
4.Derivat nikolitat :
bekerja dengan jalan melebarkan pembuluh darah kulit muka, leher, dan otot
lengan sedangkan penyaluran darah kebagian bawah tubuh jusrtu berkurang,
sehingga zat ini kurang berguna pada gangguan sirkulasi di betis atau kaki dan
lebih efektif pada kulit, contoh : nikotinal alkohol, inositol nikotinat,
tokoferil nikotinat.
5.Obat-obat lain
contoh : iloprost,
pentoksifilin, ekstrak gingko biloba.
Faktor-faktor resiko bagi gangguan pembuluh perifer
tersebut adalah:
1.Merokok
2.Diabetes
3.Kolestrol tinggi
4.Hipertinsi yang juga
memburuk keluhan yang sudah ada.
Semua vasodialator menimbulkan beberapa efek samping yang
bertalian dengan vasodilatasi yakni
•Turunnya tekanan darah
(hipotensi) dengan pusing dan nyeri kepala berdenyut-denyut
•Takikardia reflektoris
(frekuensi jantung naik akibat aksi balasan), dengan gejala debar jantung,
perasaan panas pada muka (flushing) dan gatal-gatal
• Gangguan lambung usus :
seperti mual dan muntah-muntah.
Guna mengurangi efek yang tidak di inginkan ini vasodilator
sebaiknya di minum pada waktu sesudah makan.
Pemakaiaan obat-obat
vasidilator perifer belum tersedia data mengenai keamanannya bagi janin, maka
sebaiknya jangan di gunakan pada wanita hamil. Pengecualian Isoxsuprin yang
juga dapat di minum selama laktasi. Antagonis Calsium dan derival nikotinan dapat
mencapai air susu.
Catatan : Obat-obat vasidilator
juga dapat memperbaiki kekentalan darah dengan mencegah pembekuan eritriosit
dan memperbaiki bentuk eritrosit agar dapat memasuki kapiler kecil, misalnya buflomedil, isoxuprin, benziklan, siklandelat,
dan pentoksifilin.
Informasi Obat Dengan Resep Dokter
a.Isoxuprin
Indikasi :antikolinergik
yang berkhasiat vasodilatasi dan menurunkan viskositas darah dengan memperbaiki
kelenturan eritrosit
efek samping : jarang
terjadi
sediaan : tablet 20 mg;
ampul 10mg/2 ml
b.Pentoksifilin
indikasi : berkhasiat vasodilatasi lemah, anti
trombotika, fibrinolitas dan memperbaiki kelenturan eritrosit
mekanisme kerja :
berdasarkan pengamatan fosfodiesterase hingga kadar ATP (energy) meningkat
sediaan : tablet 400 mg; injeksi 100mg/5 ml
c.Ekstrak gingko biloba
ekstrak daun yang
mengandung glikuosida yang meringankan kerapuhan pembuluh darah kapiler dan
meningkatkan ambang keluarnya darah dari kapiler sehingga menghalangi kerusakan
otak. Juga mengandung gingko biloba A,B,C dan M, dengan khasiat menstimulasi
agregasi trombosit, bronkokontriksi, vasodilatasi kulit, dan hipotensi dengan
efek menurunkan viskositas darah.
d.Iloprost
indikasi : berkhasiat
vasodilatasi, fibrinolitis, menghambat agregasi trombosit
mekanisme kerja : belum
di ketahui terutama untuk penyakit burger
efek samping : flushing, nyeri kepala, gangguan pencernaan, gejala
flu, sedasi dan takikardia. Tidak untuk ibu hamil dan menyusui
sediaan : 50 g garam
Na
e.Tokoferil nikotinat
indikasi :
arteriosklerosis, coronary insuficiensi, sirkulasi disorder dan abnormalitis
metabolisme lemak
sediaan
: kapsul 1000 mg