Sunday, September 28, 2014


Vasodilator
Pendahuluan
Vasodilator dari bahasa latin (vas =pembuluh, dilatatio=memperlebar) adalah zat-zat yang berkhasiat melarkan pembuluh secara langsung. Zat-zat dengan khasiat vasodilatasi tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini misalnya obat hepertensi.
Arteroslerosis adalah gangguan arteti yang paling sering terjadi dalam pembuluh arteti menyempit dan hilang kelenturannya. Penyempitan ini menimbulkan iskemia, yaitu keadaan kekurangan darah dalam jaringan yang dapa:
1.jantung, terjadi agina pectoris
2.Otak, tejadi kemunduran intelegensia atau dementia. Gejala ini menyertai proses menua dan mengingkatan antara usia 65-80 tahun, lebih dari 50% adalah penyakit Alzheimer. Juga ditemukan insufisiensi cerebral dengan gejal lemah ingatan jangka pendek, vertigo, kuping berdengung (tinitus), jari-jari dingin dan depresi, penyakit ini mirip dengan gejala penyakit Alzheimer, yaitu apatis, hilang inisiatif, konsentrasi lemah, kelambatan berpikir dan bergerak yang tidak dapat disembuhkan.
3.otot, terhalangnya sirkulasi darah dan hiposia otot tungkai, akibat atenose arteriole setempat menimbulkan penyakit:
a)Claudicatio intermittens (CL), gejalanya jalan pincang secara berkala disertai nyeri, kejang otot pada pangkal paha, betis atau kaki, umumnya pada lansia di atas 50 tahun.
b)Penyakit burger, gejalanya sam dengan Cl, penyebabnya radang kronis pada arteti disertai pembentukan trumbos.
c)Aindroma raynaurd, gejalanya berupa jari tangan atau kaki menjadi biru, karena serangan kejang pembuluh darah, penyeb udara dingin atau emosi.
Penggolongan vasodilator
1.X- bloker : bekerja dengan berjalan merintangi reseptor alfha-blokers sehingga memperlemah daya vasokonstriksi noradrenalin terhadap arteriol, contoh prazosin, buflomedil, kodergokrin.
2.B-adrenergika : bekerja dengan jalan menstimulasi reseptor beta-adrenergika di artetio dengan efek vasodilator di bronkhia dan otot, contoh : isoxuprin
3.Antagonis calsium : bakeja dengan jalan memblokir calsium di sel otot jantung dan otot polos pembuluh sehingga menghindari kontrak efek vasodilatasi di arteriol, contoh: nipedipine, nimodipin, bensiklan, flunarizin, sinarizin
4.Derivat nikolitat : bekerja dengan jalan melebarkan pembuluh darah kulit muka, leher, dan otot lengan sedangkan penyaluran darah kebagian bawah tubuh jusrtu berkurang, sehingga zat ini kurang berguna pada gangguan sirkulasi di betis atau kaki dan lebih efektif pada kulit, contoh : nikotinal alkohol, inositol nikotinat, tokoferil nikotinat.
5.Obat-obat lain
  contoh : iloprost, pentoksifilin, ekstrak gingko biloba.
Faktor-faktor resiko bagi gangguan pembuluh perifer tersebut adalah:
1.Merokok
2.Diabetes
3.Kolestrol tinggi
4.Hipertinsi yang juga memburuk keluhan yang sudah ada.
Semua vasodialator menimbulkan beberapa efek samping yang bertalian dengan vasodilatasi yakni
 
Turunnya tekanan darah (hipotensi) dengan pusing dan nyeri kepala berdenyut-denyut
Takikardia reflektoris (frekuensi jantung naik akibat aksi balasan), dengan gejala debar jantung, perasaan panas pada muka (flushing) dan gatal-gatal
Gangguan lambung usus : seperti mual dan muntah-muntah.
Guna mengurangi efek yang tidak di inginkan ini vasodilator sebaiknya di minum pada waktu sesudah makan.
  Pemakaiaan obat-obat vasidilator perifer belum tersedia data mengenai keamanannya bagi janin, maka sebaiknya jangan di gunakan pada wanita hamil. Pengecualian Isoxsuprin yang juga dapat di minum selama laktasi. Antagonis Calsium dan derival nikotinan dapat mencapai air susu.
  Catatan : Obat-obat vasidilator juga dapat memperbaiki kekentalan darah dengan mencegah pembekuan eritriosit dan memperbaiki bentuk eritrosit agar dapat memasuki kapiler kecil,  misalnya buflomedil, isoxuprin, benziklan, siklandelat, dan pentoksifilin. 
Informasi Obat Dengan Resep Dokter
a.Isoxuprin
  Indikasi :antikolinergik yang berkhasiat vasodilatasi dan menurunkan viskositas darah dengan memperbaiki kelenturan eritrosit
  efek samping : jarang terjadi
  sediaan : tablet 20 mg; ampul 10mg/2 ml
b.Pentoksifilin
  indikasi :  berkhasiat vasodilatasi lemah, anti trombotika, fibrinolitas dan memperbaiki kelenturan eritrosit
  mekanisme kerja : berdasarkan pengamatan fosfodiesterase hingga kadar ATP (energy) meningkat
sediaan : tablet 400 mg; injeksi 100mg/5 ml
c.Ekstrak gingko biloba
  ekstrak daun yang mengandung glikuosida yang meringankan kerapuhan pembuluh darah kapiler dan meningkatkan ambang keluarnya darah dari kapiler sehingga menghalangi kerusakan otak. Juga mengandung gingko biloba A,B,C dan M, dengan khasiat menstimulasi agregasi trombosit, bronkokontriksi, vasodilatasi kulit, dan hipotensi dengan efek menurunkan viskositas darah.
d.Iloprost
  indikasi : berkhasiat vasodilatasi, fibrinolitis, menghambat agregasi trombosit
  mekanisme kerja : belum di ketahui terutama untuk penyakit burger
   efek samping : flushing, nyeri kepala, gangguan pencernaan, gejala flu, sedasi dan takikardia. Tidak untuk ibu hamil dan menyusui
  sediaan : 50 g garam Na
e.Tokoferil nikotinat
  indikasi : arteriosklerosis, coronary insuficiensi, sirkulasi disorder dan abnormalitis metabolisme lemak
  sediaan : kapsul 1000 mg